Welcome to my blog !
Blog ini dibuat sebagai wadah uneg-uneg, pendapat, ide, tips, dan lain-lain. Semoga bermanfaat ya...

Rabu, 05 Oktober 2011

JANGAN CUMA BISA MARAH-MARAH !

Dipendam bikin ‘makan hati’, dilampiaskan bisa kebablasan. Ujung-ujungnya, keduanya mengundang penyakit. Adakah cara yang efektif supaya marah tersalur, tapi tetap sehat ?

Sebenarnya, seperti perasaan sedih dan bahagia,  marah itu bagian dari emosi alami manusia. Kalau terlalu dikekang, penyakit seperti depresi bisa terjadi, motivasi dan kreativitas pun akan menurun. Namun bila tidak dikontrol, yang dipertaruhkan adalah hubungan sosial. Masalahnya, kemarahan seseorang biasanya menyakiti, entah itu fisik maupun batin orang lain. Pada skala yang lebih besar, kita bisa melihat bahwa kemarahan kini telah menjadi isu yang krusial. Peristiwa kecil saja bisa memicu kemarahan. Sebuah gurauan bisa berbuntut pertengkaran dan diperparah menjadi tawuran antar warga, sebuah pesta mungkin berubah menjadi amuk massa, bahkan bisa menyebabkan jiwa melayang.


Kemarahan bisa disebabkan oleh faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal yaitu faktor-faktor dari luar diri seseorang, sedangkan faktor internal muncul dari dalam diri, misalnya ada pikiran yang mengganggu.

Bukan cuma kemarahan terpendam saja yang mengundang penyakit. Menurut para pakar, ketika emosi meledak, hormon adrenalin akan dilepaskan ke dalam darah. Akibatnya denyut jantung bertambah cepat, tekanan darah meningkat, dan bagian-bagian tubuh yang lain seperti tangan, kaki, dan mulut akan mengencang dan bergerak secara refleks. Bila ini sering terjadi, penyakit seperti hipertensi, serangan jantung, stroke, dan penyakit lainnya akan dengan mudah menyerang.

Kompromi dengan marah :
  1. Jika kemarahan serasa akan meledak, tenangkan pikiran beberapa menit. Cari tempat yang tenang, duduk, lalu tarik napas dalam-dalam. Saat menghembuskan nafas, katakan : relax..relax..relax..
  2. Cari tahu sumber kemarahan  
  3.  Jika marah pada seseorang, berusahalah untuk mengatakannya langsung. 
  4.   Pilih cara mengekspresikan kemarahan yang membuat kita tetap dapat mengatasi situasi
  5. Tetap fokus pada apa yang sedang didiskusikan, jangan terpancing dengan kemarahan lawan bicara
  6. Belajar mengelola kemarahan saat merasa ingin marah. Mungkin bisa dengan latihan yoga atau meditasi. Hmmm.. mau mencoba ??

2 komentar: