Welcome to my blog !
Blog ini dibuat sebagai wadah uneg-uneg, pendapat, ide, tips, dan lain-lain. Semoga bermanfaat ya...

Jumat, 23 September 2011

Salatiga : my city, my hometown

Hi dear friends !
Sebelumnya nggak kepikiran untuk punya blog.. tapi ternyata di kelas TI-MM UKSW ada praktek bikin blog. Wah, what a coincidence :)

Mungkin saya perlu memperkenalkan diri dulu, nama saya Ida Hutapea.
Walau punya embel-embel marga Batak, saya lahir dan besar di sebuah kota kecil di Jawa Tengah bernama Salatiga.
Bergaul dalam lingkungan yang serba 'jawa' membuat saya sedikit demi sedikit ikut menjadi 'jawa'.
Banyak yang nggak percaya kalau saya orang batak tulen :)
Bahasa Jawa cukup fasih, logat agak medok (kental), tutur kata yang (katanya) lembut, sering menipu banyak orang, dan mengira saya orang Jawa.

Sempat tinggal dan bekerja di Jakarta hampir 8 tahun, ternyata hati saya tetap ada di Salatiga :)
Jakarta memang punya segudang daya tarik. Nggak bisa dipungkiri, saya pun sempat meninggalkan kota Salatiga dan berangkat ke Jakarta karena mendapat tawaran pekerjaan yang saya idamkan sejak di bangku kuliah.
Puas rasanya saat bisa menikmati hasil kerja keras kita sendiri, plus masih bisa memberikan hadiah-hadiah kecil untuk orangtua :)

Larut dalam pekerjaan, rutinitas yang itu-itu saja, ditambah situasi jalanan Jakarta yang semrawut dan macet, lama-lama membuat saya jenuh dan kangen kota kelahiran.
Saat akhirnya bisa 'boyongan' ke Salatiga, rasanya seperti mimpi yang menjadi kenyataan :)
Udara sejuk di pagi hari, suara burung bernyanyi, jalan bebas macet, apa-apa serba murah, adalah sesuatu yang tidak saya dapatkan di Jakarta.
Di Salatiga, dalam waktu 1-2 jam kita sudah bisa melakukan berbagai kegiatan di berbagai tempat.
Dari toko A, lanjut ke toko B, kemudian mengambil pesanan di toko C, sembari pulang, mampir dulu ke rumah si D.
Kalau di Jakarta....wahhh.. mau pergi ke satu tempat saja makan waktu 1-2 jam :(

Tempat hiburan di Salatiga memang jauh tertinggal dibandingkan dengan Jakarta.
Tapi saya tidak pernah merasa kekurangan hiburan di tempat ini.
Ada saja yang bisa dilakukan atau dilihat untuk menghibur diri.
Bahkan tontonan rakyat seperti pawai tujuhbelasan, kirab walikota, sampai karnaval yang diselenggarakan oleh mahasiswa baru UKSW belum lama ini, tidak pernah saya lewatkan.
3M : Murah, Meriah, dan Menghibur :)

Daya tarik lain dari kota Salatiga menurut saya adalah jajanannya. Kota di kaki gunung Merbabu yang konon cukup dingin (tapi sekarang tidak sedingin dulu) ini menawarkan jajanan khas seperti soto, bakso, wedang ronde, lotek, pecel, dan lain-lain.
Penjual soto dan bakso bisa kita temukan di banyak tempat. Mulai dari yang menggunakan tenda, ruko, hingga rumah 3 lantai !. Masing-masing memiliki citarasa yang khas, dan pastinya layak dicoba.
Wedang ronde adalah minuman yang dapat menghangatkan tubuh karena menggunakan jahe di dalamnya. Selain digemari oleh warga Salatiga sendiri, di akhir pekan atau musim liburan, warung ronde dipenuhi oleh para pendatang dari luar kota.

Satu hal yang membuat saya betah tinggal di Salatiga adalah suasananya yang nyaman, tenang, jauh dari hiruk-pikuk. Orang-orangnya pun ramah dan bersahabat. Pemeluk agama dan suku yang berbeda dapat hidup berdampingan dengan rukun.
Rasanya tidak ada alasan untuk meninggalkan kota ini (lagi), because Salatiga is my city, my hometown.